Rabu, 19 Januari 2011

Monumen Puputan Badung, Denpasar

Puputan berasal dari kata ''puput'' yang berarti selesai atau habis-habisan. Kata ini diambil dari pertempuran melawan Belanda pada tahun 1946, disaat itu ribuan pasukan Bali memakai pakaian tanda kebesarannya dan hanya bersenjatakan tombak dan keris. Dimana mereka berperang dengan cara melemparkan tombaknya ke arah musuh pada saat melawan Belanda.

Setelah banyak yang mengalami luka-luka berat dan para wanita juga menderita luka-luka serta ada yang meninggal dunia akibat perang habis-habisan, maka akhirnya perlawanan dihentikan. Sehingga perang itu  dikenal dengan nama Perang Puputan.

Saat ini, tempat perang tersebut dijadikan sebagai Monumen Puputan Badung oleh kerajaan Badung, dimana di tempat itu terdapat sebuah monumen yang menggambarkan tentang perang Puputan terletak di jalan Surapati, Denpasar. Monumen ini terdiri dari ayah, ibu dan dua orang dua anak kecil sambil membawa keris dan bambu yang bersiap untuk menyerang, melindungi dan bertempur sampai titik darah penghabisan. Taman ini, kini menjadi tempat rekreasi bagi penduduk lokal bersama keluarga dan selalu padat di hari-hari libur
Melancong asyik lainnya


0 komentar:

Posting Komentar

 
informasi tempat wisata di bali indonesia